Hamba Munafik

Kelahiran yang direncanakan dan dirayakan penuh kebahagiaan yang menyelimuti beberapa orang lama kelamaan lenyap diseret waktu.
Belajar merangkak dan berjalan selangkah demi langkah.
Kata demi kata yang tak jelas semakin mengeluarkan artinya.
Lalu beranjak masuk fase yang disebut beberapa orang dengan kata “dewasa”.
Bahagia mungkin bisa habis mereka yang mirip dentingan waktu tapi tidak dengan belajar.
Belajar memahami situasi yang akan selalu ada sampai kau mati.
Belajar menyenangkan orang lain dan menebus dosa.
Belajar peran baik buruk.
Belajar bermuka dua, lalu menutupinya agar tidak terlihat menyedihkan.
Padahal sebagian banyak dari kita mengalami kepahitan hidup entah itu datang dari sudut manapun bahkan tidak terduga.
Hati, pribadi, rekan, teman, keluarga bahkan orang tak dikenal sekalipun bisa menjadi dalangnya.
Bagaimana cara berhenti munafik jika semua ilmu mengajarkan kita untuk begitu.
Sinar matahari rasanya tak cukup hangat dibandingkan dengan dinginnya air kehidupan yang mengalir dan kita minum setiap hari.
Sembunyi dibalik punggung ibu, melempar batu dari sebuah kesalahan, bangkit dari kegagalan, menangis karna disakiti orang, lalu kita memutuskan untuk “tidak lagi” pada penjemput kesialan.
Sebagian dari kita pergi dari masalah karna mereka berkata itu adalah sebuah pilihan. 
Pilihan mati atau menangung malu seumur hidup.
Beberapa dari kita mengatakan yang lainnya munafik.
Padahal semua dari kita memakai topeng yang sama yaitu sebuah kemunafikan. Kau setuju bukan?
Lain kali hati-hati dengan kata. Tapi kata yang tak kita keluarkan adalah wujud nyata dari perangai kemunafikan.
Berapa orang lagi yang seragam dengan yang lain? entahlah banyak mungkin.
Karna kita manusia membentuk lingkaran setan yang akan membuat seseorang kerepotan untuk bisa keluar.
Bergabung adalah pilihan dan keluar adalah takdir yang diikat dengan janji sehidup semati.
Jika dari kita mecoba keluar dari zonanya maka siap-siap dengan konsekuensi dilahap Api.
Seserius itu? Ya karna ada yang berniat mati untuk bebas bagian society 
Mungkin Aku atau Kau yang sedang membaca.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Judul

Abstrak 2023

Pilihan Mengakhiri