Menua

Bahagia
Menjadi bagian tua di dunia.
Kemarin hari yang panjang dan menyenangkan.
Ternyata banyak orang sadar akan keberadaan mahluk kecil yang beratnya tak sampai 45 kilo ini. 

Tertawa
Bisa berguyon luas dengan kasarnya .
Bersama kawan opera van java. 
Membuat raga kehilangan aroma .
Untuk di cintai secara wajar karna berprilaku kurang ajar.

Merana
Dipupuk kesedihan dan kata kasar.
Ancaman perpisahan sangat sering didengar.
Hanya kata pindah yang menjadi upah.
Mencoba mencinta tanpa mengingat kejadian pedih berdarah ngeri.
Berdamai katanya,  walau ada satu sesi aku bisa menjadi pembenci sekali.

Kecewa
Merasa selalu memberikan nilai lebih tapi kadang tak terpilih. 
Atau yang datang dan pergi hanya karna pamrih.
Berbicara lembut dan lantang.
Berada dijalur yang menantang membuatku mati tidak terpandang.
Apa yang menjadi benar jika semua merasa benar.
Apa yang menjadi salah jika semua bilang bukan aku pelakunya.
Egosentris menemani kita semua yang menjungjung tinggi nilai diri.
Entah itu aku atau kamu.
Yang jelas bukan menyerah menjadi titik lemah namun ikhlas akan kegagalan pada perubahan. 
Jika tidak ada hasilnya maka aku pindah.

Takut.
Ruang kosong sempit dan gelap.
Beranjak dewasa lalu menua kesepian.
Usaha muda dilakukan untuk menjadi tua yang menyenangkan.
Terlalu banyak harapan tentang pasangan bahkan menolak keras yang mau datang.
Banyak berkorban tak menjadikan aku pahlawan.
Maka ketakutanku kini beralasan.
Tak ada satu perbuatan yang bisa membuatku menjadi si bahagia yang tak tertahankan.

Syukur
Terimakasih kepada tuhan karna napas dan sehat selalu menjadi teman.
Cukup rezeki dan bisa berdiri sendiri.
Hilang rasa berpikir lebih dan menunduk sangat pada nurani.
Tidak ada lagi yang ingin ku lakukan selain menyerah pada sandiwara dunia karna kehilangan tenaga muda.
Lalu berdansa dengan api yang bisa membakar diri sambil terseyum melambai pada udara dan berkata selamat tinggal dunia .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Judul

Abstrak 2023

Pilihan Mengakhiri