Ragu Akan Semesta

Meragu 
kehilangan kepercayaan
atas apa yang dijanjikan oleh bumi pada kami
bahwa bagi yang menikmatinya dengan brutal maka tinggal menunggu balasan 
lain lagi bagi si bijak akan selalu ada tempat aman di sudut ruangan 

namun kenyataan sedang mengajak bercanda dengan sangat tidak lucunya 
terlalu banyak kenaifan yang diciptakan para pemeran yang memangku kekuasaan 
dan kami dijadikan korban untuk tetap bisa duduk di 'Kursi'
tanpa alas, tanpa payung kami berjuang melawan tirani yang mendung
berbicara berani, mengkritik bahkan guyon sekalipun dibalas dengan hukuman penjara
apa yang lebih dari kata sakit untuk menggambarkan ketidak lucuan ini 
semuanya fana tapi mereka dengan teganya bisa membunuh dan menuduh satu nyawa untuk langgeng di panggung istana 
siapa yang sebenernya jadi boneka?
celakalah bagi kami yang hanya bisa turut tanpa bisa bergerak karna terhimpit derita 
menurut dan tunduk adalah kebiasaan kami yang masih ingin diberi, walaupun hanya satu suap nasi 
sisanya yang lebih banyak dari kata sisa, dimakan oleh sebagian kecil dari kita tanpa hiraukan sebagian besar lainnya
mati dikubur lapar haus dan sakit akibat kebrutalan para aparat 
mereka teriak "tiarap, kalau tidak kau ku tangkap. dasar tukang rusuh kecil masih berani? "
maka di  situasi  itulah memang terlihat bahwa derajat kami memang setidak berharga itu
lalu jika kami tdak bisa bertindak lagi, apa yang semesta janjikan atas sebuah hari pembalasan
apa itu terjadi pada kami ketika kami mati 
atau ketika kami mendapat siksaan keji lalu sekarat maka datang cahaya abadi yang menjemput kami 
apa arti sebuah balasan adalah mati atau menikmati hidup yang damai lagi?
yang jelas kesamaan kami adalah sama sama ingin kekal di Dunia ini dengan cara yang jauh dari kata mati 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Judul

Abstrak 2023

Pilihan Mengakhiri