Pilihan Mengakhiri

Banyak hal yang membutuhkan atensi untuk saat ini.

Baik mengenai jiwa harta maupun hati.

Jiwa yang makin hari makin lemah padahal menghadapi dunia butuh tenaga ekstra.

Butuh harta untuk menunjang agar tubuh tetap berdiri namun kian hari susah cari makan untuk diri sendiri.

Butuh hati yang lapang untuk menghadapi kekalahan, namun hati sibuk dengan luka yang membusuk.

Banyak tanggung jawab yang hamba pikul.

Maka disini butuh waktu untuk menata mana yang butuh untuk dipikul atau dibuang untuk jadi kenangan.

Prioritas dikedepankan.

Orang tua menjadi hal pertama untuk dipertimbangkan.

Teman yang dipilah dan dipilih yang mana sekiranya satu arah.

Hobbi atau kebiasaan mana yang patut dilestarikan agar tidak menjadi menyesal.

Tapi butuh bernafas untuk menyelesaikan semuanya.

Maka akan ada kata selamat tinggal bagi hal hal yang tidak berguna.

Selamat tinggal para manusia yang dulunya ku sebut teman tapi ternyata kita tidak bisa jalan bersama untuk sampai final.

Selamat tinggal pada dunia yang dulu menjadi poros kehidup namun ternyata tidak ada guna menjadi bagian yang sengsara.

Yang jelas terimakasih Tuhan sudah memberikan mata dan hati ini bisa tetap terbuka agar sampai pada pilihan yang tepat yang tidak butuh banyak rasa yang merana.

Selamat siang dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanpa Judul

Abstrak 2023